Perjuangan Mengejar CCIP

"chasing your dream won't be easy. it take your commitment, your time, your consistency and sometime it will make your world upside down. that's why we named it DREAM. if chasing our dream will be easy, it is not a dream. " MS

Setelah melalui serangkaian pencarian intensive dengan bantuan Lae Google . Saya pun menemukan website AMINEF dan mendownload formulirnya. Saya pun membaca dengan seksama dan berulang - ulang, karena saya takut ada yang terlewatkan. Setelah saya merasa jelas dengan persyaratannya, saya pun mulai megumpulkan semua yang dibutuhkan satu - persatu. Mulai dari izajah SMA beserta terjemahannya dari penerjemah tersumpah (sworn translator), transkrip nilai SMA beserta terjemahan, Izajah D3 (beserta terjemahan), transkrip nilai D3 (beserta terjemahan), Halaman depan Passport yang berisi data tentang pemegang Passport, surat pernyataan telah bekerja (saya punya in English), dan essay yang telah diisi.

Passpor
 
Semuanya saya lengkapi satu - persatu. Berhubung saya telah mempunyai paspor yang berlaku sampai dengan tahun 2020 (minimal sampai 2018 pada saat saya melamar), jadi saya agak terbantu dengan yang satu ini. Buat Anda yang belum mempunyai paspor, jangan khawatir KTP bisa juga kok.Tetapi saya sarankan Anda sudah membuatnya ketika Anda sudah melamar beasiswa ini. Kenapa? Karena apabila Anda lulus seleksi tahap interview Anda akan diminta mengirimkan Paspor yang masih berlaku sampai 2 tahun kedepan. Jadi lebih baik sedia payung sebelum hujan. 

TOEFL 

Selanjutnya adalah test TOEFL. Ini adalah salah satu persyaratan yang paling berat. Skor yang diminta oleh AMINEF lumayan tinggi, yaitu min 500. Saya memang sudah persiapan sejak tahun 2014. Saya membeli buku TOEFL ETS yang sudah lengkap dengan CD. Jadi kita bisa Listening, Speaking, Reading dan Writing. Sehingga kita benar  - benar dihadapkan seperti menghadapi test asli. Harganya sih lumayan mahal untuk ukuran saya, he he he. Apabila anda berminat silahkan mencari di toko buku - toko buku terdekat. FYI, saya membelinya dari TB. GRAME**A di Medan. Saya sepulang bekerja atau ketika ada waktu luang, saya mempelajari soal - soal yang ada di CD dan buku tersebut. Kadang sampai mata saya perih menahan kantuk. Setelah beberapa lama mempelajari buku tersebut, saya pun memberanikan diri untuk mengetahui sudah sampai dimana perkembangan Bahasa Inggris saya. Saya mengambil test TOEFL Prediction di BBC Medan yang di Jl. Sei Serayu. Dengan membayar Rp 150.000,- saya pun mendaftarkan diri. Ternyata testnya tidak bisa hari itu juga. Dan parahnya lagi harus ada minimal 6 orang yang mengambil test tersebut secara bersamaan supaya testnya bisa dilaksanakan. OMG, saya benar - benar lelah, karena waktu saya terbuang sia - sia dan saya harus pulang dengan tangan kosong. Untungnya pas saya tanya ke pihak BBCnya, mereka tinggal butuh 1 orang lagi. Dan mereka akan kasih kabar kalau kuotanya sudah pas.
Setelah menunggu sekitar satu minggu, kabar bahagia itu pun tiba. Testnya akan diadakan pada hari xxxxx. Saya sangat bersemangat sekaligus gugup. Saya bersemangat karena saya sangat ingin mengetahui hasil kerja keras saya mempelajari TOEFL di satu sisi saya gugup karena ini merupakan test TOEFL pertama saya. Hari yang ditunggu - tunggu pun tiba. Saya mendengarkan instruksi - intruksi yang diberikan oleh instuktur testnya.
Selama lebih kurang 90 menit, saya pun berhasil menyelesaikan test tersebut bahkan sebelum waktu yang ditentukan habis.  Hasilnya harus menunggu sekitar 3 hari (kalau saya ga salah). Sabarrrrr lagi..ga papa deh, yang penting ke US.
Hari pengumuman pun tiba, saya sangat excited!!!!!. Saya bergegas ke BBC naik bentor dan segera ke admin desk.Sambil gemetar saya buka perlahan hasil test saya yang merangkap jadi sertifikat. Berapakah hasilnya?????? eng ing eng.....520 saudara.......YESSSSSS!!!!! Berarti kerja keras saya terbayar, even it was a prediction test. 
Sembari melengkapi persyaratan - persayaratan yang mudah seperti ijazah - ijazah pendidikan saya, saya pun mulai merangkai essay yang saya download dari website AMINEF. Nah, ini dia yang paling menguras waktu, tenaga dan otak. Namun saya tidak akan membahasnya di postingan ini, kita akan membahasnya di lain waktu. 
Kembali lagi ke TOEFL, saya pun mulai mencari - cari test TOEFL sesungguhnya (bukan prediction). Saya ketemu 2 lokasi di Medan. Saya tidak mencari - cari tempat lain lagi karena waktu yang saya punya harus terbagi sebagai karyawan tetap di kantor perusahaan asing. Jadi untuk urusan yang beginian saya harus pintar berbagi waktu. Selain itu Deadline dari AMINEF semakin hari semakin dekat. Jadi pilihannya sengaja saya buat tidak melebar lagi. Tempat pertama yang saya temukan adalah The British Institute yang ada di Multatuli. Untuk test TOEFL paper based, mereka mematok harga IDR 500.000,- an. Tempat kedua adalah di UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN tepatnya di bagian Office of International Affairs (OIA UHN). Di Universitas ini biayanya hanya IDR 425.000,- lengkap dengan photocopy 5 lembar. Saya pun menjatuhkan pilihan saya ke UHN dan mentransfer biaya test ke rekening UHN. Masalah pun tiba - tiba muncul, ternyata Deadline AMINEF untuk CCIP 2016 - 2017 itu jatuh pada tanggal 1 November 2015. Sebelumnya saya sudah memilih test TOEFLnya di bulan 10, ternyata di bulan 10 itu testnya pertengahan bulan dan hasilnya baru akan keluar setelah 2 minggu karena pihak US yang menilai dan mengeluarkan sertifikat. saya pun memutar otak, karena apabila saya tetap memilih jadwal tersebut, saya akan terancam tidak bisa memenuhi tenggat waktu dan konsekuensinya, saya tidak bisa ikut CCIP. No Way!!!!!
Lantas, saya menelpon ke salah satu staff UHN di office OIA UHN dan menanyakan soal reschedule. Saya meminta supaya dipindahkan ke test yang jadwalnya bulan September, sebelumnya memang saya sudah melihat timeline test mereka tetapi jadwal pada bulan September sudah penuh kuotanya. Staffnya pun menjawab (saya sudah sangat jantungan), "Mohon menunggu ya Pak. Kita akan memeriksa kursi yang tersedia untuk bulan September, saya kan menghubungi kembali apabila ada kursi tersedia." Jadi, kalau misalnya tidak ada, saya tidak dihubungi ya Bu? " Kita akan kabari Bapak kok. Terimakasih Pak. Selamat sore" Klik , telpon ditutup setelah saya mengatakan tidak ada lagi yang ingin saya tanyakan. FYI, pada waktu itu sudah tanggal 19 September. Berarti test di bulan September yang berpotensi saya ikuti hanya satu tanggal. OHhhhhhh my...
Saya menantikan telponnya harap - harap cemas. Telepon yang paling saya tunggu pun akhirnya datang juga. Dag dig dug......"Pak Morten, ada 1 kursi yang tersisa di tanggal X September 2015. Karena yang bersangkutan mengundurkan diri" Sweet Lord!!!! Akhirnya saya pun dengan mantap mengikuti test tersebut walaupun persiapan saya jadi sangat singkat karena jadwalnya dimajukan. Saya hanya bisa berdoa supaya Yesus membantu saya pada hari H.
Dan test pun berjalan dengan lancar, saya banyak berkenalan dengan test takers yang berasal dari berbagai PTS dan PTN di SUMUT. Semuanya punya tujuan masing - masing, ada yang untuk beasiswa (termasuk saya), ada yang untuk kerjaan dan sebagainya. Tapi satu yang pasti, mayoritas dari mereka sudah pernah ikut test TOEFL ETS ini, bahkan ada yang sudah ke 6 kalinya. Ckckckck..luar biasa :-).
Lagi lagi saya harus menunggu hasil testnya. TUHAN memang sangat baik. Apabila persiapan dibarengi doa, semuanya pasti akan indah pada waktunya. Saya lulus dengan skor akhir 517. Yess!!! Ini semacam tiket emas untuk melangkah ke tahap selanjutnya.
Selesai sudah urusan TOEFL.

Sworn Translator

Setelah selesai dengan TOEFL, AMINEF memberikan kabar gembira. Deadline diperpanjang sampai 1 Desember 2015. Mungkin bagi saya, tidak terlalu berpengaruh karena saya mengirim aplikasi saya beserta syarat - syaratnya pada minggu terkahir di bulan Oktober. Tetapi bagi orang lain pasti sangat berarti.
Memasuki awal Oktober saya mulai mengurus terjemahan - terjemahan izajah beserta transkrip nilai. 
Berbekal dari pencarian Lae Google, saya pun menelepon nomor - nomor yang tertera pada halaman web si Sworn Translator. Tidak sedikit yang berkahir dengan JONK!!!. Ada beberapa yang diluar kota Medan, tetapi mahal sekali dan waktunya juga lebih dari seminggu. Setelah bertanya ke teman - teman, saya pun menemukan layanan penerjemah tersumpah milik USU (Universitas Sumatera Utara). Biayanya? Lebih murah dari yang saya bayangkan. Enaknya, bisa dipanjar, setelah selesai baru bayar lunas. Perhalaman IDR 50.000,- jadi bukan timbal balik. Kalau timbal balik berarti IDR 100.000,- . Jumat saya antar ke USU, Senin sudah bisa diambil. Cepat ga sih? hehhee
Satu urusan beres....Thank God.

Reference Letter dari Tempat Bekerja

Dibagian ini saya tidak mengalami kendala yang berarti karena perusahaan tempat saya bekerja langsung memberikannya ketika saya menjelaskan perihal surat tersebut.  Cuman, pas pertama kali saya meminta ke HRD, mereka ngasih Reference Letter berbahasa Inggris, jadi setelah berapa lama kemudian, AMINEF meminta lagi yang berbahasa Indonesia. Kali ini saya meminta bantuan teman saya yang tinggal di Tangerang untuk menjemput surat tersebut ke Kuningan, Jakarta Selatan. kenapa teman saya yang jemput?
Nanti ya....di postingan selanjutnya. 

Comments

Popular Posts